OPINI: Run Addict
Run
Addict
Lari saat ini tengah
menjadi olahraga yang tren di kalangan anak muda. Dengan berbagai macam alasan
yang berbeda untuk tiap individunya, mereka berbondong-bondong ikut melakukan
olahraga ini. Lari bahkan telah menjadi life style bagi beberapa orang.
Saya sendiri punya
seorang teman yang sangat menyukai kegiatan ini. Ia berlari di berbagai event
mulai dari maraton biasa, lomba lari, sampai trail run yang rute larinya
benar-benar menantang bagi para “run addict” atau para pecandu lari. Entah di
jalanan aspal, pasir pantai, bukit, perkampungan, bahkan sampai tebing breksi
dia selalu tersenyum dan tampak sangat menikmati hasratnya akan berlari.
Menurut cara pandang
saya pun lari adalah hal yang benar-benar positif. Karena selain menyehatkan,
membakar lemak, membentuk otot kaki, dan hal lainnya, lari juga memberi kita
kesempatan untuk bisa menikmati alam ini dengan cara yang unik. Saat kita
belari di rute yang menanjak seperti bukit dan mendapati pemandangan asri di baliknya,
atau saat berlari menyusuri pantai dengan suasana sunset yang mempesona, bahkan
saat lomba lari dan kita tersesat sejenak, kehilangan arah sambil terperangah
melihat alam sekitar lalu memperhatikannya dengan pandangan seksama yang
mungkin sebelumnya tak pernah kita lakukan. Semua pengalaman menarik itu bisa
kita temukan dari kegiatan sederhana yang memaksa kita bermandikan keringat
dengan penuh semangat.
Fajar Zain Nur’aziez,
Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung,
Bandung
Komentar
Posting Komentar