Laporan PPM KPI 2019
KEDAI
MOTIVASI RADIO SYIAR
106.8
FM
(Laporan PPM Jurusan KPI)

Oleh,
FAJAR ZAIN NUR’AZIEZ
1164020051
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2019
KEDAI MOTIVASI RADIO SYIAR 106.8 FM
FAJAR ZAIN NUR’AZIEZ
1164020051
Laporan
PPM ini telah
disetujui oleh Pembimbing:
Pembimbing
Drs.
H. Karsidi Diningrat
NIP. 195502091980031004
Mengetahui:
Ketua Jurusan
Dr.
H. Mukhlis Aliyudin, M. Ag
NIP. 196904252001121002
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Alhamdulillah,
tiada kata yang pantas terucap selain bersyukur kepada-Nya, Yang Maha
Memudahkan. Hanya karena-Nya lah penyusun mendapatkan segala kemudahan yang
selalu menyertai usaha penyusun untuk menyelesaikan tugas penyusunan Laporan PPM yang berjudul ”Kedai Motivasi Radio Syiar 106.8 FM”. Tak lupa shalawat dan salam
semoga selalu tercurah kepada kekasih Allah SWT, Nabi Muhammad SAW yang membawa
kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang lebih baik dan karena Beliaulah
ilmu itu dapat sampai pada kita.
Desain
ini dibuat untuk memenuhi salah satu bagian dan syarat dari Praktik Profesi
Mahasiswa. Tidak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan motivasi sehingga penyusun dapat menyelesaikan desain ini
dengan tepat waktu.
Semoga Laporan PPM ini dapat diterima
dan bermanfaat bagi pembacanya, dan penyusun memohon maaf bila terdapat
kekurangan. Adapun saran dan kritik yang membangun diharapkan dapat membantu
penyusun agar bisa menjadi lebih baik di hari esok.
Bandung, 11 September 2019
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR
PENGESAHAN.....................................................................................i
KATA
PENGANTAR............................................................................................. ii
DAFTAR
ISI........................................................................................................... iii
1.
PENDAHULUAN........................................................................................ 1
a. Latar Belakang.............................................................................................. 1
b. Tujuan............................................................................................................. 2
c. Tempat
dan Waktu......................................................................................... 2
2.
TINJAUAN
PUSTAKA.............................................................................. 3
a. Mengenai
Komunikasi Secara Umum............................................................ 3
b. Mengenai
Profesi Khusus (Keahlian Jurusan)................................................ 8
3.
KONDISI OBJEKTIF
LOKASI.............................................................. 11
A. Sejarah
dan Visi-Misi................................................................................... 11
B. Struktur
Organisasi dan AD-ART................................................................ 12
C. Reputasi
dan Prestasi.................................................................................... 12
D. Eksistensi...................................................................................................... 12
E. Kondisi Objektif Lokasi Selama PPM......................................................... 12
4.
PELAKSANAAN
PROGRAM PPM...................................................... 13
a. Gambaran Proses PPM................................................................................. 13
b. Hasil yang Dicapai........................................................................................ 15
c. Temuan Permasalahan Mad’u dan Permasalahan Dakwah.......................... 16
d. Solusi Permasalahan yang Ditemukan.......................................................... 17
DAFTAR
PUSTAKA...........................................................................................19
LAMPIRAN …………………………………………………………………….20
1.
PENDAHULUAN
a.
Latar
Belakang
Praktik
Profesi Mahasiswa (PPM) merupakan sarana bagi mahasiswa untuk
mengimplementasikan dan meningkatkan keahlian (kompetensi) dan wawasan serta
pengenalan mengenai dunia kerja sesuai dengan profesi dari masing-masing
Program Studi. Kegiatan tersebut merupakan simulasi dari apa yang akan dihadapi
mahasiswa setelah lulus dalam menuntut ilmu di jurusannya masing-masing.
Kegiatan PPM juga merupakan ajang uji coba apakah kemampuan mahasiswa sudah
cukup mumpuni untuk ikut serta ke dalam dunia kerja yang bersifat profesional
dan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat.
PPM
sendiri akan menambah serta melatih sikap, pengetahuan, skill/keterampilan para
mahasiswa supaya bisa sejalan dengan apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang
profesional. Kegiatan tersebut juga memaksa paramahasiswa untuk bisa
beradaptasi dengan lingkungan pekerjaan dan menambah jangakauan atau link yang
terkait dengan lapangan kerja. Tentu hal tersebut akan sangat bermanfaat
terutama untuk orang-orang yang akan mengambil arah untuk menjadi seorang
praktikan di bidang yang diambilnya setelah lulus nanti.
Dalam
praktik sehari-harinya, mahasiswa PPM akan melihat dan terlibat langsung dengan
kegiatan lapangan yang bisa membuatnya melihat kenyataan dari profesi yang
digelutinya. Dengan begitu ia akan tahu dunia pekerjaan dan membuatnya bisa
menimbang baik dan buruknya dari pekerjaan tersebut. Baik dan buruknya apa yang
ia temui di lapangan akan bisa dipakai sebagai bahan evaluasi untuk membuat
dirinya jauh lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Dengan
menimbang hal-hal yang sudah disebutkan di atas pula, penulis memutuskan untuk
melakukan PPM di salah satu radio yang ada di Kota Banjar yakni Radio Syiar
106.8
FM. Penulis memutuskan untuk mempelajari lebih dalam tentang dunia penyiaran
khususnya di Radio dengan melakukan PPM di radio tersebut. Di samping itu Radio
Syiar juga merupakan salah satu media yang sangat tepat dan sesuai karena
sejalan dengan intisari jurusan KPI dalam menyebarkan dakwah Islamiyah.
b.
Tujuan
Ada
beberapa tujuan dari diadakannya Praktik Profesi Mahasiswa (PPM). Tujuan-tujuan
tersebut antara lain sebagai berikut:
·
Sarana latihan atau uji coba
mempraktikan keahlian (profesi) di masyarakat atau di dunia kerja.
·
Sarana penelusuran (pengamatan,
penelitian, pengkajian) relevansi antara keahlian yang dipelajari dengan
kebutuhan masyarakat atau dunia kerja.
·
Sarana melaksanakan Tri Dharma Perguruan
Tinggi, khususnya bidang pengabdian pada masyarakat.
·
Media pengenalan mahasiswa di dunia
kerja, juga sekaligus media penyaluran alumni kelak di dunia kerja.
c.
Tempat
dan Waktu
Adapun
tempat dari kegiatan PPM ini dibebaskan kepada setiap mahasiswa PPM selama
tempat tersebut adalah tempat yang memang berkaitan dengan profesi dan
spesialisasi dari jurusan mahasiswa tersebut. Sedangkan waktu dari kegiatan
lapangannya adalah terhitung sejak 24 juni hingga 24 juli 2019. Terkait dengan
waktu lamanya PPM juga bisa berbeda tergantung dari kesapakatan yang diambil
oleh mahasiswa dengan tempat dimana ia melakukan PPM.
Penulis
sendiri melakukan PPM di Radio Syiar 106.8 FM yang bertempat di Jl.
Kewadanaan Kota Banjar dan berlangsung dari tanggal 24 juni hingga 16 juli 2019.
2.
TINJAUAN
PUSTAKA
a.
Mengenai
Komunikasi Secara Umum
Kata komunikasi secara etimologis berasal dari dari
bahasa Latin yakni
“communicatus”, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau
‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk
kebersamaan atau kesamaan makna. Sedangkan jika komunikasi menurut terminologis merujuk pada adanya
proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi
dalam pengertian di atas subjek yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia.
Ruben dan Steward (1998:16)
mengemukakan pendapatnya
mengenai komunikasi manusia, yaitu: “Human communication is the
process through which individuals in relationships, group, organizations and
societies
respond to and create messages to adapt to the
environment and one another”. Hal terbut menunjukan komunikasi manusia adalah
proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok,
organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi
dengan lingkungan satu sama lain.
Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut sehingga
dapat dilancarkan secara efektif dalam Effendy (1994:10) bahwa para peminat
komunikasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell
dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society.
Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk untuk menjelaskan komunikasi
ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which
Channel To Whom With What Effect?
Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa
komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan
itu, yaitu:
·
Komunikator
(siapa yang mengatakan?). Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai kebutuhan
untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi,
bisa seorang individu,
kelompok, organisasi, maupun suatu negara sebagai komunikator
·
Pesan
(mengatakan apa?). Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima
(komunikan), dari sumber (komunikator) atau isi informasi.
Merupakan seperangkat symbol verbal/non verbal yang
mewakili perasaan, nilai, gagasan/maksud sumber tadi. Ada 3 komponen pesan yaitu
makna, symbol
untuk menyampaikan makna, dan bentuk/organisasi pesan.
·
Media
(melalui saluran/ channel/media apa?). Wahana/alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator
(sumber) kepada komunikan
(penerima) baik secara langsung
(tatap muka), maupun tidak langsung
(melalui media cetak/elektronik dll).
·
Komunikan
(kepada siapa?). Orang/kelompok/organisasi/suatu negara yang menerima pesan dari sumber.
Disebut tujuan (destination), pendengar
(listener), khalayak
(audience), komunikan (penafsir), penyandi balik
(decoder).
·
Efek
(dengan dampak/efek apa?). Dampak/efek yang terjadi pada komunikan
(penerima) setelah menerima pesan dari sumber,
seperti perubahan sikap,
bertambahnya pengetahuan, dll.
Jadi berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, secara
sederhana proses komunikasi adalah pihak komunikator membentuk (encode) pesan
dan menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang
menimbulkan efek tertentu.
Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang
bersifat multidisipliner, tidak bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli
yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian
komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai
penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada
dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan
perkembangan ilmu komunikasi.
Menurut Purwanto (2002), “secara umum pola komunikasi
(patterns of communications) dapat dibedakan ke dalam saluran komunikasi formal
(formal communications channel) dan saluran komunikasi nonformal (informal
communications channel). Lebih lanjut, saluran komunikasi formal ini dapat
berbentuk komunikasi dari atas ke bawah, komunikasi dari bawah ke atas,
komunikasi horizontal dan komunikasi diagonal.
1)
Komunikasi dari atas ke bawah
Pemindahan informasi dari atasan atau pimpinan kepada
bawahan atau pengikut. Aliran komunikasi ini umumnya terkait dengan tanggung
jawab pimpinan dalam organisasi.
2)
Komunikasi dari bawah ke atas
Komunikasi dari bawah ke atas merupakan pemindahan
informasi dari bawahan atau pengikut kepada atasan atau pimpinan. Komunikasi
ini biasanya berisikan laporan-laporan kerja, penyampaian aspirasi dan
sebagainya.
3)
Komunikasi horizontal
Komunikasi horizontal merupakan komunikasi yang terjadi
antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar atau sederajat dalam suatu
organisasi. Dalam hal ini, komunikasi dilakukan untuk melakukan persuasi,
mempengaruhi dan memberikan informasi kepada bagian lain yang sederajat.
4)
Komunikasi diagonal
Komunikasi diagonal merupakan komunikasi yang
melibatkan antara dua tingkat (level organisasi yang berbeda). Biasanya,
komunikasi ini terjadi pada organisasi yang berskala besar.
Pada dasarnya ruang lingkup atau batasan ilmu
komunikasi sangat luas sekali, karena mempelajari berbagai hal, seperti
komunikasi bisnis, komunikasi antarpribadi, komunikasi gambar dan lain
sebagainya. Untuk lebih jelasnya mengenai ruang lingkup komunikasi dapat
diuraikan sebagai berikut :
1.
Bidang
Komunikasi:
·
Komunikasi
Sosial (social communication)
·
Komunikasi
Organisasi (organization/managemen communication)
·
Komunikasi
Bisnis (business communication)
·
Komunikasi
Politik (political communication)
·
Komunikasi
Internasional (international communication)
·
Komunikasi
Antar budaya (intercultural communication)
·
Komunikasi
Pembangunan (development communication)
·
Komunikasi
Tradisional (traditional communication)
2.
Sifat
Komunikasi
·
Komunikasi
Verbal (verbal communication):
ü
Komunikasi
Lisan (oral communication)
ü
Komunikasi
Tulisan (written communication)
·
Komunikasi
Nirverbal (nonverbal communication)
ü
Komunikasi
Kial (gestural/body communication)
ü
Komunikasi
gambar (pictorial communication)
ü
Lain-lain
·
Komunikasi
Tatap Muka (face-to-face-communication)
·
Komunikasi
Bermedia (mediated communication)
3.
Tatanan
Komunikasi
·
Komunikasi
Pribadi (personal Communication)
ü
Komunikasi
Intrapribadi (intrapersonal communication)
ü
Komunikasi
Antarpribadi (interpersonal communication)
·
Komunikasi
Kelompok (group communication)
v
Komunikasi
Kelompok Kecil (small group communication)
a. Ceramah
b. Forum
c. Simposium (symposium)
d. Diskusi panel (panel discussion)
e. Seminar
f. Curah saran (brainstorming)
g. Lain-lain
·
Komunikasi
Kelompok Besar (Large group communication/public speaking)
·
Komunikasi
Massa (mass communication)
v
Komunikasi
Media Massa Cetak (printed mass media communication)
a. Surat kabar (daily)
b. Majalah (magazine)
v
Komunikasi
Media Massa Elektronik (electronic mass media communication)
a. Radio
b. Televisi
c. Film
d. Lain-lain
v
Komunikasi
Media (media communication)
1. Surat
2. Telepon
3. Pamflet
4. Poster
5. Spanduk
6. Lain-lain media yang tidak termasuk media
massa
Sedangkan
untuk tujuan dari komunikasi diantaranya
adalah:
a. Mengubah sikap (to change the attitude)
b. Mengubah opini/pandangan/pendapat (to
change the opinion)
c. Mengubah Perilaku (to change the
behaviour)
d. Mengubah
masyarakat (to change the society)
b.
Mengenai
Profesi Khusus (Keahlian Jurusan)
Mengenai
profesi khusus dan sesuai dengan keahlian dari jurusan KPI bisa mengarah kepada
3 ranah yang ada di dalam KPI itu sendiri. Dalam bidang Khitabah seorang
mahasiswa KPI bisa berprofesi sebagai seorang mubaligh. Di bidang Kitabah ia
bisa ambil bagian sebagai jurnalis dan pers yang ada di surat kabar. Dan I’lam
ia bisa mengambil peran dalam Dunia radio, Televisi, serta film dakwah. Di
samping profesi-profesi tersebut juga masih banyak alternatif lain yang bisa
diambil sebagai seorang ahli dalam berkomunikasi.
Kata Mubaligh berasal dari kata balagh yang berarti
menyampaikan (sesuatu). Di dalam kamus besar bahasa indonesia kata mubaligh
berarti orang yang menyiarkan (menyampaikan) ajaran agama Islam. Dari sumber
lain mendefinisikan Mubaligh ialah ahli kumpulan agama yang dihantar ke luar
negeri untuk menyebarkan ajaran agama mereka melalui dakwah, pendidikan,
khidmat sosial dan sebagainya. Seorang Mubaligh juga menjadi figure atau contoh
baik dalam hal bersikap, bertindak, berfikir atau dalam hal beribadah dan
mengambil keputusan.
Seorang
mahasiswa KPI bisa menjadi seorang mubaligh karena dibekali dengan ilmu agama
yang cukup kuat dari mata kuliah yang telah diberikan selama perkuliahan. Jika
ditambah ilmu-ilmu lain yang ia pelajari tentang keislaman, maka bukan tidak
mungkin ia mengambil jalan seorang mubaligh untuk kedepannya dan melakukan
tabligh untuk mengisi kebutuhan ruhaniah masyarakat. Hal ini juga merupakan
profesi yang mulia karena seorang mubaligh bertugas untuk menyampaikan
ajaran-ajaran Allah dan memberikan pengajaran terhadap masyarakat supaya bisa
menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya.
Meski
mubaligh masih sering dianggap riskan untuk disebut sebagai sebuah profesi,
tapi tugas yang diemban seorang mubaligh bukanlah tugas sembarangan yang bisa
diemban oleh setiap orang. Diperlukan niat dan juga tekad yang lurus untuk bisa
menekuni jalan sebagai seorang mubaligh.
Di
bidang Jurnalistik Islami, mahasiswa KPI juga dibekali ilmu yang cukup untuk
menjadi seorang jurnalis islami. Ia bisa menjadi seorang jurnalis di berbagai
surat kabar atau majalah. Tentu menjadi seorang jurnalis islami bukanlah hal
yang mudah, karena bukan hanya menjunjung tinggi etika dan prinsip jurnalistik, melainkan juga
harus menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman. Di dalam pekerjaannya tidak
boleh ada unsur-unsur yang menyalahi aturan Allah dan ia hendaknya menulis
sesuatu yang bisa menjadi manfaat bagi orang yang membacanya.
Di
dalam dunia radio, seorang mahasiswa KPI juga dibekali kemampuan untuk bisa
menjadi seorang penyiar radio. Menjadi penyiar radio juga bukan hal yang mudah
dan tak setiap orang bisa melakukan hal ini. Bagaimana cara ia berucap, cara ia
membawa suasana ke telinga para pendengar, pilihan kata yang ia pakai selama
siaran berlangsung, kesesuaian materi yang disampaikan kepada segmentasi
pendengar, pengetahuan tentang musik dan lagu-lagu baik yang sudah lawas
ataupun yang terbaru dari berbagai genre yang ada, adalah beberapa hal yang
mesti diperhatikan oleh seorang Penyiar Radio. Terutama jika ia membawakan
acara yang terkait dengan keislaman, tentu ia juga harus bisa berbicara dengan
kesopanan dan melakukan pemilihan kata dengan sangat berhati-hati supaya tidak
salah dalam berucap. Khusus bagi para penyiar yang mengangkat tema-tema
keislaman ia juga harus bisa paham terhadap materi-materi apa yang sedang ia
siarkan supaya tidak terjadi kesalahpahaman.
Untuk
yang mau berkecimpung di dalam dunia pertelevisian dan perfilman juga harus
bisa berusaha dengan keras. Terlebih dunia tersebut merupakan dunia hiburan dan
menjadi sorotan dari banyak pihak. Seorang mahasiswa KPI harus mampu membawa
acara-acara yang sekiranya bermanfaat bagi masyarakat luas dan tidak menyalahi aturan dalam Islam. Mahasiswa
KPI juga telah dibekali ilmu untuk hal tersebut dari mata kuliah yang telah
diberikan. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan di dalam dunia tersebut yakni
menjadi seorang news anchor, presenter, editor, script writer, cameraman, dll
yang cukup cocok dengan skill yang dimiliki oleh anak-anak KPI.
Karena
telah dibekali kemampuan khitabah maka ini bisa membuka peluang untuk bisa
menjadi seorang pembawa berita maupun pembawa acara dilayar televisi. Kemampuan
berbicara di depan umum yang telah dipelajari di bangku perkuliahan dapat
diimplementasikan di dalam profesi yang satu ini.
Karena
telah dibekali dengan kemampuan kitabah juga, maka peluang untuk menjadi
seorang script writer di dalam sebuah program sinema elektronik (sinetron),
film televisi (ftv), drama musikal, maupun film layar lebar juga sangat
terbuka. Dengan terus mengasah kemampuan tersebut, mahasiswa dari jurusan KPI
juga bisa bersaing dalam membuat produk-produk tersebut. Tentu dengan tidak
melepaskan diri dari intisari-intisari yang menjadi pokok ajaran Islam. Bahkan
dalam proses pembuatannya pun dianjurkan dengan tetap memegang kaidah-kaidah
keislaman.
Menjadi
seorang editor juga bisa dilakukan oleh mahasiswa KPI setelah ia lulus dari
perkuliahan. Dengan memanfaatkan kemampuan untuk mengedit dan membuat video
atau film, ia bisa memilih untuk melanjutkan karir di profesi yang satu ini.
Begitu juga dengan menjadi seorang Cameraman yang memiliki kemampuan untuk
mengambil gambar dan video dengan teknik-teknik pengambilan gambar yang telah
diajarkan.
Profesi-profesi
yang telah disebutkan di atas adalah beberapa profesi yang bisa diambil dan
tekait dengan keahlian jurusan KPI. Profesi mana pun pasti memiliki kekurangan
dan kelebihannya masing-masing. Dan karena kita berasal dari KPI, maka jangan
pisahkan semua profesi tersebut dari prinsip-prinsip keislaman. Di samping hal
tersebut, kita juga harus bisa bersikap profesional dalam menjalankan
tugas-tugas yang kita emban dan tidak melakukan pekerjaan dengan setengah hati
karena kita juga turut memikul reputasi dan nama baik Islam di pundak kita.
3.
KONDISI OBJEKTIF
LOKASI
a.
Sejarah
dan Visi-Misi
Sejarah
berdirinya Radio Syiar 106.5 FM berawal dari gagasan yang diusung oleh Kang
Emin sebagai General Manager dari Radio Rasida FM Kota Banjar. Saat masih
menjalankan Radio Rasida FM di Kota Banjar, ia sering membawakan program yang
bernuansakan Islam dengan materi-materi yang sekiranya dibutuhkan oleh
segmentasi pendengar Radio Rasida FM. Hal-hal seperti sholat dan materi-materi
keislaman yang ia bawakan saat siaran, ternyata di luar dugaan telah membawa
respon yang sangat positif dari masyarakat.
Melihat
terhadap hal tersebut, Kang Emin merasa terilhami untuk mendirikan Radio yang
khusus dibuat untuk penyebaran dan pengajaran agama Islam. Ia kemudian menutup
Rasida FM. Kemudian dengan dibantu koneksi yang ia miliki, ia bekerjasama
dengan para penyuluh dari Komisi Fatwa dan Dakwah MUI Kota Banjar, dan akhirnya
berhasil mendirikan Radio Syiar 106.5 FM pada tanggal 17 Ramadhan 1440 H atau
22 Mei 2019. Pada
pertengahan juli 2019 Radio Syiar mengubah frekuensinya dari 106.5 FM menjadi
106.8 FM karena beberapa hal yang terjadi.
Radio
Syiar sendiri bertempat di Jalan Kewadanaan tepat di dalam lantai 2 kantor MUI
Kota Banjar dan murni dijalankan demi kepentingan penyebaran agama Islam serta
bukan untuk kepentingan komersial. Para pengisi programnya juga merupakan
Ustadz sekaligus penyuluh-penyuluh dari MUI Kota Banjar.
Visi
dari radio Syiar adalah menjadi Radio Keislaman yang membawa manfaat bagi para
pendengarnya. Sedangkan Misi dari Radio Syiar sendiri adalah menjadikan Kota
Banjar lebih islami dan melek terhadap hal-hal yang merupakan bagian dari Islam
itu sendiri.
Radio
ini diharapkan bisa menjadi media dakwah dan informasi yang membawa spirit
keislaman di Kota Banjar dan sekitarnya.
b.
Struktrur
Organisasi dan AD-ART
Untuk
struktur organisasinya sendiri belum terlalu teroganisir seperti radio lainnya,
hal ini bisa dimaklum dikarenakan Radio Syiar baru saja terbentuk beberapa
waktu yang lalu.
1. Penanggung
Jawab : MUI Kota Banjar
2. General
Manager : Emin Muhaemin, S. Sy.
3. Operator
dan Teknisi : Ustadz Abdul Husaini
4. Program : Ikin
5. Penyiar :
Penyuluh-Penyuluh Agama Kota Banjar
Untuk
AD-ART juga belum sempat dibuat, namun semua persoalan terkait dengan
legalitas, pembiayaan, pengadaan alat, dan hal lainnya, semuanya ditanggung
oleh MUI Kota Banjar.
c.
Reputasi
dan Prestasi
Reputasi
dari Radio Syiar tergolong cukup baik karena sambutan yang hangat dari
masyarakat sejak awal pendiriannya. Prestasi lainnya masih belum tercatat.
d.
Eksistensi
Radio
Syiar FM eksis sejak 17 Ramadhan 1440 H atau 22 Mei 2019 dan terus mengudara
hingga saat ini. Radio ini mengudara hampir setiap hari dengan membawakan
program “Kedai
Motivasi” serta “Kajian Tafsir Al-Quran” pada pukul 09.30 WIB dan 16.30 WIB.
e. Kondisi
Objektif Lokasi Selama PPM
Selama melakukan kegiatan
PPM di Radio Syiar, apa yang dilihat mengenai lokasi dan hal yang berkaitan
telah terbukti sama dengan apa yang telah dituliskan di atas. Untuk stasiun
radionya sendiri berada di lantai 2 gedung MUI Kota Banjar. Stasiun Radio ini
biasanya mulai melakukan siaran di pagi hari pada pukul 09.30 atau 10.00 WIB
dan dari tengah malam sampai ke pagi di hari berikutnya biasanya menyiarkan
rekaman Murotal Al-Quran dan lagu-lagu religi.
Di dalam stasiun radio
terdapat dua kursi untuk penyiar, serta seperangkat computer dan sebuah mixer
untuk siaran. Terdapat koneksi internet yang memudahkan akses untuk mencari
lagu-lagu yang menjadi request para listener radio. Dari segi keamanan, di
dalam studio terdapat CCTV yang memantau bagian dalam stasiun Radio. CCTV juga
berfungsi untuk memudahkan General Manager dalam mengawasi kegiatan penyiar di
dalam stasiun Radio. Di samping itu General Manager juga sering melakukan
siaran saat penyiar lain berhalangan hadir.
Di pertengahan PPM terjadi
perubahan atau penggantian frekuensi dari 106.5 FM menjadi 106.8 FM karena
beberapa masalah yang terjadi. Salah satu penyebab utama dari hal tersebut
adalah adanya stasiun Radio lain yang ternyata menggunakan frekuensi yang sama sehingga
sering kali berebut frekuensi siaran dengan Radio Syiar. Masalah tersebut telah
teratasi setelah Radio Syiar memakai frekuensi 106.8 FM.
4.
PELAKSANAAN
PROGRAM PPM
a.
Gambaran Proses PPM
Saat merencanakan
program kegiatan yang akan dijalankan selama PPM berlangsung, pada awalnya adalah dengan ikut serta dalam
proses siaran salah satu program dari Radio Syiar FM, yakni program “Siraman
Qolbu dan Motivasi”. Namun saat
kegiatan PPM berlangsung, acara yang dibawakan berganti judul menjadi “Kedai
Motivasi”. Tidak ada perubahan yang signifikan pada inti acara yang dibawakan,
hanya saja lebih menekankan kepada pemberian motivasi dan juga hal-hal yang
menyangkut semangat hidup. Program ini berisi obrolan ringan
dalam bentuk monolog maupun dialog yang berisikan intisari-intisari ajaran
islam, yang difungsikan untuk memberitahu, mengingatkan, dan memberikan
motivasi kepada pendengarnya supaya bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Di
dalamnya juga bisa berisi kisah-kisah dari para Nabi dan sahabat yang bersifat
informatif dan inspiratif bagi para pendengarnya.
Saat melakukan PPM di Radio
Syiar, Mahasiswa dituntut untuk bisa hadir di pagi hari untuk melakukan siaran
program “Kedai Motivasi” tersebut. Penulis selaku Mahasiswa yang melakukan PPM
di sana biasa hadir pada pukul 08.30 atau 09.00 WIB. Hal yang pertama kali
dilakukan dalam kegiatannya adalah membersihkan ruangan siaran supaya lebih
nyaman saat melakukan siaran. Setelah ruangan siaran cukup bersih, sebelum
melakukan kegiatan siaran biasanya Penulis membaca kembali apa yang menjadi
bahan siaran. Setelah penguasaan materi dirasa sudah cukup, Penulis kemudian
melakukan siaran.

Figure 1 Siaran pagi program "Kedai Motivasi"
Saat melakukan siaran,
Penulis berinteraksi dengan pendengar dengan menyebutnya sebagai “Sahabat
Syiar”. Sahabat Syiar bisa mengajukan request untuk lagu yang ingin mereka
dengar yang nantinya akan diputar saat jeda program berlangsung. Dalam setiap
siaran biasanya terdapat 3-4 jeda yang biasanya diisi dengan 3 sampai 4 lagu.
Sedangkan untuk materi program didapat dari buku karangan Akbar Zainudin yang
berjudul “Hasanah Dunia Akhirat” dan beberapa sumber lain.
Pada kegiatan PPM di Radio
Syiar tersebut, Penulis mendapatkan kesempatan untuk turut serta melakukan
siaran langsung atau on air dalam 9 kali siaran. Hal tersebut terjadi karena
beberapa kendala seperti maintenance, dan kegiatan lain yang diadakan di Gedung
MUI Kota Banjar.
Faktor pendukung dalam
menjalankan kegiatan PPM di Radio Syiar 106.8 FM antara lain: visi dan misi
dari Radio Syiar sendiri yang dikhususkan untuk kegiatan dakwah, letak stasiun
radio yang terletak di pusat kota, hubungan antar crew yang hangat layaknya
keluarga, akses yang mudah untuk mencari materi serta lagu yang diputarkan
karena stasiun radio terkoneksi dengan internet.
Faktor penghambat dalam
menjalankan kegiatan PPM di Radio Syiar 106.8 FM antara lain: stasiun radio
masih belum cukup dikenal banyak orang karena usia radio yang masih sangat
muda, jumlah crew yang terhitung sedikit sangat sedikit disbanding stasiun
radio lainnya, belum terdapat banyak program yang disiarkan, fasilitas yang
sangat minim, masih banyak pembenahan dan maintenance di stasiun radio, serta
stasiun radio yang menyatu dengan Gedung MUI.
b.
Hasil yang Dicapai
Dari kegiatan PPM yang
dilakukan sejak tanggal 24 Juni – 16 Juli 2019 banyak hal yang bisa didapatkan
Penulis. Hasil yang dicapai di antaranya yaitu Penulis
berkesempatan untuk bisa terjun langsung di dalam siaran on air dari sebuah
stasiun Radio. Meski pada awal-awal melakukan siaran sempat terkendala oleh
rasa gugup, tapi setelah dua hingga tiga kali siaran rasa gugup tersebut sudah
bisa teratasi dengan baik. Kemudian Penulis juga bisa mendapatkan koneksi yang
berhubungan dengan dunia penyiaran khususnya Radio. Koneksi di sini menjadi hal
yang sangat penting yang bisa saja menjadi salah satu pilihan Penulis untuk
mencari pekerjaan setelah lulus kuliah. Dengan pengalaman siaran di kegiatan
PPM, Penulis juga telah mendapatkan gambaran tentang suka duka serta
problematika di dunia penyiaran.
Dari semua hal tersebut,
hasil yang paling berharga yang didapatkan Penulis dalam kegiatan PPM ini
adalah pengalaman untuk terjun langsung di dunia penyiaran, khususnya di dunia
siaran Radio yang tidak bisa didapatkan oleh sembarang orang. Pengalaman
tersebut telah menjadi modal yang bisa diandalkan oleh Penulis jika nantinya
setelah lulus dari KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung memilih jalan untuk
menjadi seorang Penyiar Radio.
c. Temuan Permasalahan Mad’u dan Permasalahan
Dakwah
Terdapat beberapa
permasalahan mad’u dan permasalahan dakwah yang ditemukan Penulis saat
melakukan kegiatan PPM di Radio Syiar. Permasalahan tersebut di antaranya
adalah:
1. Kurangnya jumlah penyiar yang tidak hanya bisa
diandalkan sebagai penyiar namun juga sebagai pendakwah. Kurangnya jumlah
penyiar yang sangat mengetahui seluk-beluk dan intisari ajaran Islam
menyebabkan proses dakwah menjadi tersendat. Hal ini karena jarangnya stasiun
Radio yang dikhususkan untuk kegiatan dakwah. Meskipun di beberapa kota
terdapat stasiun radio yang memang dijalankan untuk kegiatan dakwah, tapi
jumlahnya sangat sedikit dibandingkan stasiun radio biasa yang ditujukan untuk
hiburan dan kegiatan komersil lainnya. Penyebab lainnya juga belum terdapatnya
kriteria khusus yang bisa dijadikan patokan untuk menilai seorang penyiar yang
juga berkemampuan sebagai pendakwah.
2. Kurangnya jumlah stasiun radio yang mengkhususkan diri
sebagai stasiun radio dakwah. Hal ini sebagai mana telah disinggung di
permasalahan pertama, jumlah stasiun radio yang mengutamakan program dakwah
masih sangat kurang dibandingkan stasiun radio biasa. Hal ini bisa terjadi
karena stasiun radio yang biasanya juga memikirkan keuntungan finansial yang
bisa didapat dengan program yang mereka siarkan. Banyaknya peminat dalam
program acara music, berita, atau hiburan lainnya menjadikan para wirausahawan
atau pengusaha, memasang iklan bahkan menjadi sponsor dalam program tersebut.
Hal ini berbanding terbalik dengan yang terjadi pada program keagamaan atau
dakwah, jumlah pendengar yang semakin menurun dari tahun ke tahun, menjadikan
program dakwah cukup kesulitan dalam mencari keuntungan dan dukungan di bidang
finansial. Program dakwah masih belum cukup bisa menarik perhatian dari para
wirausahawan dan pengusaha untuk memasang iklan di sela-sela acara tersebut.
3. Kurangnya minat dengar orang-orang terhadap program
dakwah. Hal ini menjadi salah satu permasalahan yang mengkhawatirkan dalam
kegiatan dakwah Islam melalui jalur siaran radio. Banyak factor yang bisa
menyebabkan hal ini. Salah satu factor yang mungkin bisa digolongkan menjadi
penyebab utamanya adalah perkembangan zaman yang telah membawa budaya popular
masuk ke Indonesia dengan bebas. Hal ini perlahan menggeser kebutuhan akan
keagamaan dan lebih mengutamakan kepentingan hiburan. Para pendengar radio
sekarang lebih senang akan program hiburan dibandingkan program keagamaan atau
dakwah. Meski awalnya Radio juga ditujukan untuk tujuan hiburan, namun
perbandingannya dengan peminat program dakwah terasa semakin menjauh dari tahun
ke tahun. Kurangnya minat dengar orang-orang akan program dakwah juga bisa
terjadi karena program dakwah yang dikemas dengan cara yang kurang menarik.
Kurangnya inovasi di program keagamaan bisa membuat para pendengar bosan karena
acara yang dinilai terlalu monoton.
d. Solusi
Permasalahan yang Ditemukan
1. Pengkaderan para penyiar Islam atau para penyiar
dakwah. Dengan memperbanyak jumlah dari penyiar yang juga berkemampuan sebagai
pendakwah diharapkan bisa membuat kegiatan dakwah menjadi lebih mudah, efektif,
dan kompeten. Pengkaderan ini bisa dengan mengambil para penyiar yang tertarik
untuk membantu dalam kegiatan dakwah Islam. Para lulusan dari jurusan KPI juga
sangat cocok dengan hal tersebut.
2. Membuat program acara yang kreatif sehingga bisa
mendatangkan para wirausahawan dan juga pengusaha untuk memasang iklan. Dengan
program acara yang kreatif dan dikemas dengan sesuatu yang lebih fresh
diharapkan program dakwah yang dilakukan bisa menarik minat orang-orang untuk
mendengarnya. Hal tersebut akan berdampak positif untuk finansial dalam
mendanai program tersebut.
3. Memberikan hal yang disukai dan dibutuhkan oleh
pendengar. Artinya para penyiar harus bisa tahu apa yang sedang tren di
masyarakat dan memadukannya dengan dakwah sehingga dakwah bisa berjalan dan
pendengar juga menyukai apa yang mereka dengarkan. Dakwah tidak harus selalu
monoton dengan cara yang sama, bisa juga dilakukan dengan pembawaan yang santai
atau dibawakan seperti halnya talk show sembari menghibur pendengarnya. Jadi
dakwah tak kalah bersaing dengan program acara lain dan bisa terus berinovasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Effendy, Onong Uchjana, Komunikasi Teori dan Praktek,
Bandung: Remaja Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta:Grasindo.Rosdakarya
Cangara, Hafidz, 2005, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta:PT
RajaGrafindo Persada
Littlejohn, Stephen W. 2001. Theories of Human
Communication. USA: Wadsworth Publishing.
Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi: Suatu
Pengantar. Bandung: Rosda.
Ruben, Brent D, Stewart, Lea P, 2005, Communication and Human
Behaviour, USA: Alyn and Bacon
Sendjaja, Sasa Djuarsa, 1994, Pengantar Komunikasi,
Jakarta: Universitas Terbuka.
LAMPIRAN
A. Dokumentasi
Kegiatan PPM di Radio Syiar 106.8 FM Kota Banjar

Figure 2 Pengenalan tentang Radio Syiar

Figure 3 Siaran bersama GM Radio Syiar 106.8 FM

Figure 4 Perangkat Siaran Radio Syiar 106.8 FM

Figure 5 Siaran program "Kedai Motivasi"

Figure 6 Siaran Program "Kedai Motivasi"

Figure 7 Siaran Program "Kedai Motivasi"
B. Surat
Keterangan Dari Pihak Radio Syiar
LAPORAN HARIAN PPM KPI 2019
Nama
Peserta : Fajar Zain Nur’aziez
NIM : 1164020051
Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam
Kelompok : 9 (Sembilan)
Lokasi : Radio Syiar 106.8 FM
Banjar,
16 Juli 2019
Pembimbing Mahasiswa
Praktikan
Emin
Muhaemin, S. Sy. Fajar
Zain Nur’aziez
Komentar
Posting Komentar