"Maksiat dan 10 Aib Dosa"
"Maksiat dan 10 Aib Dosa"
(Oleh: Fajar Zain Nur'aziez)
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.,
اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ
جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا.
أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا
إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ؛
Pertama,
marilah kita memanjatkan puji serta serta syukur kita ke hadirat Allah Swt,
yang telah memberikan kita semua kesempatan untuk bisa bertemu di majelis ilmu
dalam keadaan yang sehat wal’afiyat.
Shalawat
dan salam semoga selalu terlimpah-curahkan kepada sosok yang paling dirindukan
Surga, seorang tokoh reformis paling sukses di muka bumi, dan seorang pemberani
sejati yang telah membawa perubahan dari zaman yang gelap menuju zaman yang
terang dengan cahaya keislaman, yakni baginda alam, Nabi besar Muhammad SAW.
Tak lupa kepada keluarganya, sahabatnya, tabiin dan tabi’atnya, dan kepada kita
semua selaku umatnya semoga mendapatkan syafa’atul ‘udzma di yaumil qiyamah, Aamiin.
Hadirin
rahimakumullah
Masalah
adalah hal yang erat kaitannya dengan kehidupan. Tak seorang pun yang hidup di
dunia ini yang tak pernah mendapatinya. Masalah yang membuat mata kita
menangis, batin kita tertekan, bahkan yang sampai menghancurkan reputasi. Semua
itu menjadi bumbu kehidupan yang terasa sangat pahit bagi orang-orang yang
mengalaminya.
Lantas
apa yang melatarbelakangi timbulnya masalah?? Jawabannya pun bervariasi. Ada
masalah yang hadir di kehidupan manusia sebagai ujian dari Allah Swt, yang
apabila kita bisa menyikapinya dengan sabar dan penuh ketaatan untuk tetap
berada di jalan Allah, maka itu adalah jalan untuk mencapai derajat yang lebih
tinggi di mata Allah Swt. Sedangkan sebaliknya, jika kita malah membangkang
dari ujian yang diberikan oleh Allah Swt dan keluar dari jalan-Nya, tentulah
kita akan tersesat dan semakin jauh dari keselamatan dan kebahagiaan yang telah
disiapkan oleh-Nya.
Selain
masalah bisa hadir dalam bentuk ujian, masalah juga bisa hadir dalam bentuk
yang lebih mengerikan. Yakni hadir sebagai azab dari Allah Swt atas semua
perilaku-perilaku buruk dan maksiat yang telah kita lakukan.
Ummar
bin Khattab pernah berkata, “Kalian ditolong oleh Allah karena kemaksiatan
musuh kalian dan ketaatan kalian kepada Allah. Jika sama, kalian bermaksiat,
maka sunatullah akan terjadi: yang kuat akan mengalahkan yang lemah. Maka,
tingkatkanlah ketaatan kepada Allah”.
Sumber
utama masalah kita adalah dosa, kesalahan, dan kemaksiatan yang telah kita
lakukan. Karena itulah, ketika kita disuguhkan sebuah masalah kita harus
bercermin dan melakukan introspeksi diri atas semua tingkah laku kita. Jangan
membiarkan keburukan kita terus bertambah busuk seiring berjalannya waktu.
Bahkan seseorang yang kuat fisiknya, mapan ekonominya, berpangkat hebat dalam
pekerjaannya akan menjadi lemah karena maksiat, Sedangkan orang-orang yang
lemah, kurang mampu, dan pekerjaan dengan gaji yang pas-pasan akan menjadi
seorang yang kuat apabila mereka bermandikan ketaatan.
Ibnul
Qayyim berkata, “Kemaksiatan akan melemahkan hati dan badan. Kelemahan hati
akibat kemaksiatan adalah sesuatu yang sudah sangat jelas, bahkan kemaksiatan
akan terus-menerus melemahkannya hingga hati itu betul-betul mengalami kematian
secara total. Sedang kelemahan badan akibat kemaksiatan, maka sesungguhnya
kekuatan seorang mukmin terletak pada hatinya. Selama hatinya kuat, maka akan
kuat pula badannya. Sedangkan tukang maksiat, meskipun fisiknya kuat, maka ia
akan menjadi orang paling lemah ketika ia membutuhkan kekuatannya. Karena,
kekuatannya akan menghianati dirinya pada saat ia sangat membutuhkannya.
Perhatikanlah kekuatan fisik pasukan Romawi dan Persia, bagaimana kekuatan
keduanya menghianati diri pada saat mereka sangat membutuhkan kekuatan
tersebut, sehingga mereka dengan mudah dikalahkan orang-orang beriman dengan
kekuatan fisik dan hatinya”.
Hadirin
rahimakumullah
Karena
salah satu sebab timbulnya masalah dalam hidup adalah karena adanya perilaku
maksiat yang kita lakukan. Maka ada sepuluh aib maksiat yang perlu kita
waspadai. Dengan mengetahuinya dan memahaminya kita bisa lebih berhati-hati dalam bertingkah-laku dalam
hidup dan menjauhi segala bentuk perilaku maksiat. Maka ingatlah:
Pertama,
bila seorang hamba berbuat maksiat berarti ia telah menjadikan Allah murka
kepadanya, dan Dia Mahakuasa untukmenurunkan hukuman-Nya setiap saat.
Kedua, sesungguhnya dia telah mendekatkan dirinya kepada makhluk yang paling dimurkai Allah Swt, yaitu Iblis dan bala tentaranya,
Ketiga, ia telah menjauhkan diri dari tempat yang paling baik, yakni surga.
Keempat, ia telah mendekatkan dirinya kepada tempat yang paling buruk, yakni neraka.
Kelima, sesungguhnya ia telah berlaku kasar kepada orang yang paling dia cintai, tak lain dirinya sendiri.
Keenam, ia telah menodai dirinya padahal Allah Ta’ala telah menciptakan dirinya dalam keadaan bersih.
Ketujuh, ia telah menyakiti sahabat-sahabatnya yang biasa tidak menyakitinya dan merekalah yang menjaganya.
Kedelapan, ia membuat sedih Nabi Muhammad SAW dalam kubur, karena kita umatnya yang ia pedulikan, malah tak peduli kepadanya.
Kesembilan, bumi, malam dan siang hari, menjadi saksi baginya dan dia telah menjadikan mereka sedih.
Kesepuluh, ia telah berkhianat kepada semua ciptaan Allah. Mengingat alam dan seluruh isinya adalah ciptaan Allah Swt untuk kelangsungan hidup manusia, maka saat manusia melakukan maksiat di alam ini, maka ia pun telah berkhianat kepadanya.
Kedua, sesungguhnya dia telah mendekatkan dirinya kepada makhluk yang paling dimurkai Allah Swt, yaitu Iblis dan bala tentaranya,
Ketiga, ia telah menjauhkan diri dari tempat yang paling baik, yakni surga.
Keempat, ia telah mendekatkan dirinya kepada tempat yang paling buruk, yakni neraka.
Kelima, sesungguhnya ia telah berlaku kasar kepada orang yang paling dia cintai, tak lain dirinya sendiri.
Keenam, ia telah menodai dirinya padahal Allah Ta’ala telah menciptakan dirinya dalam keadaan bersih.
Ketujuh, ia telah menyakiti sahabat-sahabatnya yang biasa tidak menyakitinya dan merekalah yang menjaganya.
Kedelapan, ia membuat sedih Nabi Muhammad SAW dalam kubur, karena kita umatnya yang ia pedulikan, malah tak peduli kepadanya.
Kesembilan, bumi, malam dan siang hari, menjadi saksi baginya dan dia telah menjadikan mereka sedih.
Kesepuluh, ia telah berkhianat kepada semua ciptaan Allah. Mengingat alam dan seluruh isinya adalah ciptaan Allah Swt untuk kelangsungan hidup manusia, maka saat manusia melakukan maksiat di alam ini, maka ia pun telah berkhianat kepadanya.
Maka hendaklah kita menjauhi segala macam maksiat,
dan mencontoh kepada teladan kita yakni Rasulullah SAW. Allah ta’ala berfirman:
لَقَدْ
كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ
وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Sungguh ada bagimu semua di dalam
diri rasulullah contoh yang baik yang mengharap Allah dan hari kemudian. (QS.
Al-Ahzab: 21)
Hadirin
rahimakumullah
Kesimpulan
yang bisa kita ambil hari ini adalah, masalah adalah hal yang ditimbulkan oleh
maksiat. Sedang maksiat akan membuat kita jauh dari kebahagiaan dan malah
menyeret kita pada kesengsaraan. Untuk itu jauhilah maksiat dan segera bertobat,
hiduplah sebagai insan bertakwa yang selalu taat akan perintah agama, agar
kelak kita bisa menjadi orang-orang beruntung yang ditempatkan di surga-Nya
Allah Swt. Aamiin.
Sekian
yang dapat saya sampaikan, terima kasih atas segala perhatiannya, mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan, dan
semoga pesan yang saya sampaikan bisa bermanfaat.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
Komentar
Posting Komentar